Aksi Protes Mereda,Proyek PLTA Kerinci Kembali di Lanjutkan

INDOSBERITA.ID.KERINCI – Setelah sempat terhenti akibat gelombang protes warga, denyut mesin pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kerinci kembali terdengar.

Suara alat berat yang meraung di tepi Sungai Tanjung Merindu pada Jumat malam (22/8) menjadi pertanda,konflik yang sempat membara akhirnya mereda.

Selama dua hari, ratusan warga Desa Pulau Pandan dan Karang Pandan menutup akses proyek dengan tuntutan kompensasi fantastis, Rp300 juta per Kepala Keluarga.

Namun, negosiasi panjang yang dimediasi Timdu Polda Jambi, Forkopimda, dan Bupati Kerinci berhasil meredam amarah massa. Sabtu (23/8), situasi berbalik tenang—jalan akses kembali lengang, pekerja dan alat berat masuk lokasi, pekerjaan pun dilanjutkan.

“Asal sudah difasilitasi, tidak ada lagi yang perlu dipersoalkan,” ujar Kepala Divisi Humas PT Kerinci Merangin Hidro (KMH), Aslori, sembari menepis isu janji kompensasi Rp300 juta. “Itu hanya permintaan warga. Kalau benar ada Rp300 juta per KK, saya juga mau pindah KK,” candanya.

Perusahaan sendiri hanya mampu memberi kompensasi Rp5 juta per KK, sesuai data Dukcapil. Dari 907 KK terdampak, 643 sudah menerima bantuan. Sementara sisanya masih diberi kesempatan mengambil meski batas waktu resmi berakhir.

Isu kerusakan lingkungan juga ditepis pihak perusahaan. “Debit air tetap normal, ekosistem aman. Kalau mau diuji, silakan,” tegas Aslori. Ia menambahkan, area Sungai Tanjung Merindu hanyalah 5 persen dari keseluruhan proyek yang kini hampir rampung.

Bagi warga Kerinci, pembangunan PLTA ini bukan sekadar soal ganti rugi, tetapi juga soal janji masa depan: listrik yang stabil, ekonomi yang berdenyut, serta kehidupan yang lebih terang. Untuk saat ini, setidaknya, ketegangan sudah mereda dan roda pembangunan kembali bergerak.(Sep)