Naas, Driver Ojol Jadi Korban Begal di Jalan Angkatan 45

Tukang ojek online di Begal Kawanan gank motor photo Detik.om

INDOSBERITA,ID.PALEMBANG – Seorang pengemudi ojek online Asmadi (35) menjadi korban begal saat hendak bekerja pada dini hari. Niatnya untuk mencari nafkah namunberujung luka dan kehilangan. Ia menjadi korban pembegalan brutal saat melintas di Jalan Angkatan 45, tepatnya di kawasan LRT Palembang Indah Mall, pada Sabtu (27/9/2025) sekitar pukul 04.30 WIB.

Awalnya Asmadi berangkat dari rumahnya yang berada di Lorong Kedukan 1, Tanggo Buntung, hendak menuju Lorong Sehat, Jalan Puding, ketika kejadian nahas itu terjadi.

Di tengah jalan yang masih sepi, ia dihadang oleh empat orang tak dikenal yang datang menggunakan tiga sepeda motor. Tanpa basa-basi, salah satu pelaku langsung mengacungkan parang dan mengancam korban agar tidak melawan.

Saat mencoba bertahan, Asmadi justru dibacok pada tangan kirinya, hingga mengalami luka memar akibat menangkis serangan senjata tajam tersebut. Para pelaku lalu membawa kabur sepeda motor Honda Revo BG 3795 ABX milik korban, lengkap dengan surat kendaraan dan identitas yang disimpan di dalam jok motor.

Tak tinggal diam, korban segera melaporkan insiden tersebut ke Polsek Ilir Barat I (IB I) Palembang. Kapolsek IB I, Kompol Ricky Mozam, membenarkan adanya laporan pembegalan tersebut.

“Iya, korban sudah membuat laporan. Saat ini kasusnya sedang kami tindak lanjuti untuk proses penyelidikan,” ujar Kompol Ricky kepada wartawan.

Pihak kepolisian tengah mengumpulkan informasi lebih lanjut dari laporan korban untuk mengidentifikasi para pelaku dan segera melakukan pengejaran.

“Dari keterangan awal, pelaku berjumlah empat orang dan menggunakan tiga motor. Mereka menghadang korban dan merampas motor di kawasan LRT PI, Jalan Angkatan 45,” tambah Ricky.

Aksi begal di Palembang bukan pertama kalinya terjadi. Jalanan sepi di waktu subuh atau dini hari kerap menjadi lokasi favorit para pelaku kejahatan. Korban seperti Asmadi, yang hanya ingin mencari nafkah, seringkali menjadi sasaran empuk.

Warga berharap agar pengamanan di titik-titik rawan, khususnya jalur yang dilalui ojol dan pekerja dini hari, bisa ditingkatkan. Selain itu, keberadaan kamera pengawas (CCTV) di area publik bisa menjadi petunjuk bagi aparat dalam mengungkap kasus serupa.

Kisah tragis yang dialami Asmadi menjadi pengingat bahwa masih banyak pekerja lapangan yang harus berjibaku dengan risiko tinggi demi menyambung hidup. Keamanan di ruang publik, khususnya pada jam rawan, menjadi tanggung jawab bersama. Diharapkan aparat kepolisian segera mengungkap kasus ini, menangkap pelaku, dan menghadirkan rasa aman bagi warga Palembang, khususnya para pencari nafkah di jalanan.

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *