Pemerintah Turun Tangan Selamatkan Balita Cacingan Bengkulu

Kemenko PMK Pantau kondisi Balita yang Mengalami Kasus Cacingan,(Photo Antara)

INDOSBERITA.DI.BENGKULU – Kasus dua balita di Desa Sungai Petai, Kabupaten Seluma, Bengkulu yang mengalami infeksi cacing Ascaris sekaligus menderita gizi buruk dan anemia menjadi sorotan nasional. Pemerintah pusat bergerak cepat, tak hanya dengan penanganan medis, tapi juga membedah akar persoalan: kemiskinan, sanitasi buruk, dan rendahnya kesadaran higienis masyarakat.

Khairani Nur Sabrina (1 tahun 8 bulan) kini dirawat intensif di RSUD dr. M. Yunus, sementara Aprilian (4 tahun) dirawat di RSU Ummi Bengkulu. Keduanya mengalami kondisi kompleks: bronkopneumonia, gizi buruk, anemia, dan infeksi cacing usus.

“Penanganan medis sudah diberikan, dan kami terus memantau kondisi mereka,” ujar Linda Restaningrum, Asisten Deputi Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Kemenko PMK saat memberikan keterangan di Jakarta.

Namun, penanganan pemerintah tak berhenti di rumah sakit. Kemenko PMK bersama Kementerian Kesehatan, Baznas, dan BKKBN langsung turun tangan dalam penanganan menyeluruh. Mulai dari perbaikan rumah hingga sanitasi keluarga menjadi prioritas.

“Kita tidak hanya bicara soal obat, tapi akar masalahnya: lingkungan kotor, rumah tidak layak, dan pola hidup tak sehat, tegas Linda. Ia juga mengungkapkan bahwa kedua anak kini telah memiliki orang tua asuh melalui program BKKBN.dikutip dari Antara

Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, menambahkan bahwa kasus ini menjadi bukti nyata pentingnya edukasi higienis di tingkat keluarga. “Cacingan tidak terjadi begitu saja. Ini akibat pola hidup yang buruk dan sanitasi yang sangat rendah,” katanya.

Pemerintah berharap pendekatan lintas sektor yang diterapkan dalam kasus ini bisa menjadi model pencegahan jangka panjang, terutama di wilayah-wilayah tertinggal.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *