Kades Bonder Mandi Lumpur di Jalan Rusak, Aksi Protes Viral

MANDI LUMPUR – Viral di media sosial aksi Kepala Desa (Kades) Bonder, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah Selamat Riadi menggelar aksi mandi lumpur di tengah jalan yang rusak parah. (TRIBUNLOMBOK.COM).
INDOSBERITA.ID.LOMBOK – Aksi tak biasa dilakukan Kepala Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, Selamat Riadi. Ia nekat mengguyur tubuhnya dengan air bercampur lumpur dari kubangan jalan rusak yang menghubungkan Desa Penujak dan Selong Belanak. Momen tersebut terekam kamera warga dan viral di media sosial.
Dalam video yang beredar luas, Selamat Riadi tampak berdiri di tengah jalan berlubang sambil menyiramkan lumpur ke tubuhnya. Aksi itu sontak memantik perhatian publik, sekaligus memunculkan beragam tanggapan dari masyarakat.
Warga Desa Bonder, Hazim Balbar, menilai aksi tersebut sebagai bentuk protes yang sangat tepat. Menurutnya, sebagian masyarakat selama ini cenderung apatis karena belum memahami beratnya persoalan infrastruktur jalan di wilayah tersebut.
“Itu bentuk protes yang sangat-sangat bagus menurut saya. Supaya Pemerintah Provinsi NTB bisa benar-benar memperhatikan dan segera memperbaiki jalan raya Penujak–Selong Belanak,” ujar Hazim saat ditemui TribunLombok.com, Senin (22/12/2025).
Hazim mengingatkan agar masyarakat tidak hanya melihat aksi mandi lumpur tersebut sebagai tindakan konyol. Ia menegaskan, langkah yang diambil Kades Bonder justru sarat pesan moral dan dorongan perubahan.
Menurutnya, Selamat Riadi bertindak atas inisiatif pribadi demi kepentingan warga, bukan untuk pencitraan. Terlebih, jalan yang diprotes bukanlah akses pribadi di depan rumah, melainkan jalur vital bagi masyarakat luas.
“Pemimpin itu harus berada di garda terdepan dalam perubahan. Beliau sudah menunjukkan kepedulian tanpa embel-embel pencitraan,” tegas Hazim.
Dukungan juga datang dari warga Desa Penujak, Lalu Zuliadaini. Ia mengaku salut atas keberanian Selamat Riadi dalam menyuarakan aspirasi rakyat, meski risikonya tidak kecil.
Aksi tersebut, kata dia, sangat relevan mengingat jalan Penujak–Selong Belanak merupakan akses penting sektor pariwisata yang kerap dilalui wisatawan domestik hingga mancanegara.
“Keberanian Pak Kades ini mungkin risikonya besar terhadap jabatannya. Tapi kami akan mendukung selama itu demi kepentingan bersama, terutama infrastruktur pariwisata,” ujarnya.
Masyarakat pun berharap aksi mandi lumpur ini mampu mengetuk hati pemerintah agar segera mengambil langkah nyata. Perbaikan jalan dinilai mendesak demi kelancaran aktivitas ekonomi serta menunjang sektor pariwisata Lombok Tengah.
Sementara itu, Selamat Riadi menegaskan bahwa aksinya bukanlah rekayasa. Ia mengaku tindakan tersebut murni refleks spontan karena kelelahan, baik secara fisik maupun pikiran, melihat kondisi jalan yang tak kunjung membaik.
“Itu murni refleks. Saya mungkin terlalu capek, tenaga dan pikiran terkuras melihat situasi. Tiba-tiba muncul dalam benak saya untuk mandi di sini,” ungkap Selamat saat ditemui TribunLombok.com, Senin (22/12/2025).
Ia menjelaskan, perbaikan jalan selama ini sudah berkali-kali dilakukan dengan dana donasi warga, bantuan anggota dewan, hingga partisipasi pengguna jalan. Namun, perbaikan tersebut tidak bertahan lama karena tingginya volume kendaraan yang melintas, baik untuk aktivitas harian maupun menuju destinasi wisata.
Menurut Selamat, persoalan utama kerusakan jalan sepanjang sekitar 7 kilometer dari Penujak hingga Mangkung terletak pada buruknya sistem drainase. Air yang menggenang membuat aspal cepat rusak.
Ia pun menyoroti lemahnya perencanaan pembangunan jalan yang tidak disertai saluran air memadai untuk jangka panjang.
“Kalau model perencanaan jalan seperti ini terus, tanpa drainase, ke depan air akan meluap. Penduduk semakin padat, lama-lama kita bisa seperti Jakarta karena perencanaan yang kurang matang,” pungkasnya.




