Inovasi PNP: Alat Otomatis untuk Budidaya Jamur Tiram di Padang

Dosen Politeknik Negeri Padang

INDOSBERITA.ID.PADANG – Tim Dosen dan Mahasiswa Politeknik Negeri Padang (PNP) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk perbaikan dan optimalisasi alat pengendali suhu dan kelembapan untuk budidaya jamur tiram.

Kegiatan ini dilaksanakan di Kota Padang, bekerja sama dengan mitra Kelompok Wanita Tani (KWT) Tabiang Mandiri.Pada Minggu (15/6/2025).

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari skema Penerapan Iptek kepada Masyarakat Mandiri (PIMM) yang bertujuan memperkenalkan teknologi tepat guna kepada masyarakat. Tim pengabdian diketuai oleh Halim Mudia, S.T., M.T., dengan anggota dosen Ir. Adi Chandranata, S.H., M.T., Aldo Nofrianto, S.Pd., M.Eng., Mutiara Efendi, S.Si., M.T., dan Reodhy Hamzah, M.Eng., serta didukung oleh mahasiswa Ghita Saprina Ahawat.

KWT Tabiang Mandiri yang dipimpin oleh Noli Wirasuliyanti telah lama membudidayakan jamur tiram sebagai bagian dari kegiatan ekonomi produktif perempuan. Namun, kerusakan pada alat pengatur suhu dan kelembapan otomatis yang digunakan menjadi kendala utama, terutama karena kestabilan suhu dan kelembapan sangat krusial dalam fase pertumbuhan miselium dan pembentukan tubuh buah jamur.

Menjawab permasalahan tersebut, tim pengabdian merancang sistem otomatis berbasis Arduino Uno yang dilengkapi dengan sensor suhu dan kelembapan DHT22, pompa otomatis, mist maker, kipas ventilasi, serta sensor ketinggian air. Sistem ini dirancang untuk bekerja secara otomatis mempertahankan kondisi optimal di dalam boks budidaya jamur tiram.

Tak hanya memperbaiki alat, tim juga memberikan pelatihan singkat kepada anggota KWT agar mereka dapat mengoperasikan dan merawat alat secara mandiri. Pelatihan ini menjadi bagian penting dalam membangun kapasitas teknis petani perempuan serta mendorong kemandirian kelompok dalam penerapan teknologi pertanian.

“Kami berharap teknologi yang kami bawa ini dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dan menjadi pemicu semangat inovasi di tingkat kelompok tani,” ujar Halim Mudia, dosen Teknik Elektro PNP sekaligus ketua tim pengabdian.

Sementara itu, Ketua KWT Tabiang Mandiri, Noli Wirasuliyanti, menyampaikan rasa terima kasihnya, “Alhamdulillah, kami sangat terbantu. Dulu alat kami rusak, sekarang sudah bisa dipakai lagi dan bahkan lebih baik. Ini sangat bermanfaat bagi usaha kami.”

Kegiatan ini memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat serta menegaskan peran aktif perempuan dalam adopsi teknologi pertanian. Dengan sistem yang lebih andal dan efisien, budidaya jamur tiram oleh KWT Tabiang Mandiri diharapkan semakin optimal dan memberikan dampak ekonomi yang berkelanjutan.(*)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *