Dukung Gizi Anak, Veronica Tan Tinjau Program 1 Hari 2 Telur

Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan berfoto bersama seorang anak di SD Eka Tjipta Rungau, Kabupaten Seruyan. Wamen PPPA menghadiri kick off piloting project program “1 day 2 eggs” di Desa Rungau, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah (Foto: KemenPPPA)
INDOSBERITA.ID.KALIMANTAN TENGAH – Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, sangat mendukung pelaksanaan Program 1 Hari 2 Telur.Trobosan ini sebagai langkah nyata untuk mencegah kasus stunting di tengah masyarakat.
Hal ini di sampaikan saat,menghadiri acara peluncuran program tersebut di Desa Rungau, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Senin (29/9/2025). Kegiatan ini digelar oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Cabang Sinar Mas.
“Saya datang untuk melihat langsung pelaksanaan program ini, dari tempat penitipan anak, TK, hingga SD. Ini adalah langkah awal yang baik untuk memenuhi gizi anak,” ujarnya.
Program “1 Hari 2 Telur” merupakan bagian dari dukungan pihak swasta terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut Veronica, inisiatif ini penting karena asupan gizi perlu diperhatikan sejak masa kehamilan hingga anak-anak tumbuh besar.
“Dengan dua telur sehari, sebagian besar kebutuhan protein anak sudah tercukupi. Ini bisa dilengkapi dengan makanan bergizi lainnya,” katanya.
Veronica juga menekankan pentingnya membiasakan anak mengonsumsi makanan sehat tanpa tambahan garam atau penyedap rasa. Menurutnya, mengenal rasa alami sejak kecil adalah bagian dari edukasi pola makan sehat.
Program ini juga melibatkan guru dan tenaga pendidik untuk memastikan setiap anak mendapat gizi cukup, baik di rumah maupun di sekolah.
“Kami ingin melihat bagaimana keterlibatan orang tua, misalnya lewat bekal anak. Ini bisa jadi indikator penting dalam membangun lingkungan tumbuh yang sehat dan positif bagi anak-anak,” tutupnya.
Dengan adanya Program 1 Hari 2 Telur, diharapkan semakin banyak pihak yang terlibat dalam upaya pencegahan stunting sejak dini. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, tenaga pendidik, dan orang tua menjadi kunci utama dalam menciptakan generasi yang sehat, kuat, dan cerdas untuk masa depan bangsa.




