Desa Terapung Keturunan Jawa di Thailand Jadi Daya Tarik Wisata

Desa Terapung Keturunan Jawa di Thailand Jadi Daya Tarik Wisata

Desa Terapung di Thailand,Merupakan Keturunan Jawa,Photo Detik

INDOSBERITA.ID.THAILAND – Di Thailand, terdapat sebuah desa unik bernama Koh Panyee, tempat tinggal masyarakat keturunan Jawa yang mayoritas beragama Islam. Desa ini berbeda dari desa pada umumnya karena dibangun di atas permukaan laut, tepatnya di Teluk Phang Nga yang masuk kawasan Taman Nasional Ao Phang Nga.

Desa terapung ini berdiri sekitar dua abad lalu, didirikan oleh tiga keluarga pelaut dari Jawa yang mencari lokasi kaya hasil laut. Setelah menemukan tempat yang aman di perairan dekat tebing batu kapur, mereka memberi tanda dengan mengibarkan bendera agar nelayan lain ikut bergabung. Hingga kini, ada sekitar 400 keluarga yang tinggal di Koh Panyee.

Sebagian warga lanjut usia masih bisa berbahasa Indonesia, sementara generasi mudanya lebih banyak menggunakan bahasa Thailand. Pembangunan desa terapung ini dulu menjadi cara mereka menghindari aturan kepemilikan tanah di Thailand yang melarang warga asing memiliki lahan.

Seiring meningkatnya arus wisatawan, Koh Panyee berkembang semakin modern. Desa ini kini memiliki masjid, sekolah, rumah sakit, pasar, museum kecil, hingga peternakan ikan. Salah satu daya tarik paling unik adalah lapangan sepak bola terapung, yang pertama kali dibuat anak-anak desa pada 1986 dari papan kayu dan paku.

Kini, selain menangkap ikan, masyarakat Koh Panyee juga bergantung pada sektor pariwisata. Sejumlah penginapan sederhana telah dibangun untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.

Koh Panyee dapat ditempuh sekitar 30 menit perjalanan perahu dari Dermaga Phang Nga. Desa unik ini menjadi destinasi menarik bagi wisatawan yang ingin melihat kehidupan masyarakat Muslim keturunan Jawa yang tetap bertahan selama ratusan tahun di negeri seberang. Tertarik berkunjung?

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *