Bukan Selingkuh, Guru ASN Sungai Penuh Ternyata Sudah Menikah Sah

Surat nikah Bukti Sah bahwa Pernikahan Tercatat di KUA

INDOSBERITA.ID.SUNGAI PENUH – Desas-desus dugaan perselingkuhan yang sempat menghebohkan warga Sungai Penuh akhirnya terbantahkan. Nama seorang guru sekaligus Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sempat terseret dalam isu miring itu kini terkuak kebenarannya: bukan perselingkuhan, melainkan ikatan pernikahan yang sah.

S dan M, dua sosok yang dituding menjalin hubungan terlarang, menegaskan bahwa mereka telah resmi menikah pada 27 Februari 2025. Keduanya berstatus duda dan janda sebelum memutuskan melangkah ke jenjang halal.“

Kami bukan selingkuh, kami menikah sah sesuai aturan agama dan negara,” ujar keduanya tegas saat ditemui.

Namun, kabar pernikahan itu justru sempat dipelintir menjadi isu tak sedap. Bahkan, sempat beredar gosip soal harta gono-gini dan tuduhan lain yang mencoreng nama baik. S dan M menegaskan, isu tersebut tidak ada kaitannya dengan rumah tangga mereka.

Menurut penuturan keduanya, persoalan yang sebenarnya diperdebatkan masyarakat hanyalah soal akses jalan tanah. Jalan yang kini bahkan sudah diperkuat agar bisa dilalui kendaraan besar itu sebelumnya memang menjadi bahan perbincangan, tetapi sudah ada kesepakatan bersama.

Untuk memperkuat klarifikasi, pasangan ini turut menunjukkan dokumen resmi berupa surat perjanjian yang dikeluarkan Pengadilan Agama Sungai Penuh, lengkap dengan tanda tangan saksi dan pihak pengadilan.

Lebih jauh, S mengungkap bahwa isu perselingkuhan bermula dari konflik pribadi.“

Fitnah ini muncul karena mantan saya sakit hati, mengira saya menghalangi orang membeli tanah bagian dia,” jelas S.

Ia juga membantah keras tuduhan yang lebih jauh menyebut perselingkuhan terjadi saat masih terikat pernikahan dengan mantan suaminya, IR. Bahkan, gosip soal aborsi ditegaskannya tidak benar.“

Tidak pernah ada perselingkuhan ketika saya masih menjadi istri IR. Tuduhan aborsi itu murni fitnah,” ujarnya.

Melalui klarifikasi ini, S dan M berharap masyarakat bisa lebih bijak menyikapi isu. Mereka ingin publik menilai berdasarkan fakta, bukan kabar angin.“

Kami hanya ingin hidup tenang, membangun rumah tangga dengan baik. Semoga masyarakat tidak lagi terpengaruh isu yang tidak benar,” tutup keduanya penuh harap.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *