Adaptasi Banjir, Warga Tanjung Raih Penghasilan dari Tangkap Udang

Warga Tanjung Alih Profesi Menangkap Udang
INDOSBERITA.ID.SUNGAI PENUH – Banjir yang selama ini dianggap bencana, justru dimanfaatkan warga Desa Tanjung, Kecamatan Hamparan Rawang, Kota Sungai Penuh sebagai ladang rezeki. Alih-alih mengeluh, warga di desa ini beradaptasi dengan kondisi alam dan kini banyak yang menekuni profesi sebagai nelayan dadakan.
Genangan air yang hampir rutin merendam wilayah mereka, dijadikan peluang untuk menangkap udang air tawar. Udang-udang kecil yang ditangkap ini kemudian dijual kembali ke pedagang lokal, yang sebagian besar memasarkannya sebagai umpan pancing, terutama bagi para penghobi mancing.
Salah seorang warga, Eka Putra, mengaku aktivitas ini cukup menjanjikan.
“Biasanya sehari bisa dapat satu sampai dua kilo udang. Harganya Rp40 ribu per kilo. Lumayan buat tambahan penghasilan,” ujarnya, Selasa (14/10/2025).
Tak hanya memberi dampak ekonomi langsung bagi keluarga nelayan, kegiatan ini juga menggerakkan roda perdagangan kecil di desa tersebut. Pedagang lokal memperoleh pasokan tetap, dan para pemancing pun diuntungkan karena tak sulit lagi mendapatkan umpan segar.
Fenomena ini menjadi bukti bahwa masyarakat Desa Tanjung memiliki ketangguhan dalam menghadapi perubahan lingkungan. Banjir tak lagi dipandang sebagai hambatan, melainkan sebagai peluang untuk bertahan hidup dan berkembang.
Dengan kreativitas dan semangat adaptasi, warga membuktikan bahwa bahkan dari air yang menggenang, mereka masih bisa menghidupi keluarga dan menghidupkan ekonomi desa.




