Bumi Terus Berubah, Afrika Timur Kelak Jadi Pulau Besar

Bumi Terus Berubah, Afrika Timur Kelak Jadi Pulau Besar

Cape Town, Afrika Selatan(https://www.shutterstock.com)

INDOSBERITA.ID.JAKARTA – Peta dunia yang selama ini dikenal manusia ternyata bukanlah gambaran yang permanen. Di balik permukaan daratan yang tampak stabil, Bumi terus mengalami perubahan besar akibat dinamika alam yang berlangsung selama jutaan tahun. Salah satu proses paling mencolok saat ini tengah terjadi di Benua Afrika.

Secara perlahan namun pasti, Afrika sedang mengalami pemisahan daratan akibat aktivitas geologi raksasa. Fenomena ini diprediksi akan melahirkan samudra baru yang membelah bagian timur benua tersebut. Proses alam ini berkaitan dengan Sistem Rift Afrika Timur atau East African Rift System (EARS), salah satu zona retakan terpanjang dan paling aktif di planet ini.

Sistem rift tersebut membentang ribuan kilometer, melintasi sejumlah negara seperti Etiopia, Kenya, hingga Mozambik. Di wilayah inilah lempeng tektonik Afrika mulai terpisah menjadi dua bagian besar, yakni Lempeng Nubia di sisi barat dan Lempeng Somalia di sisi timur.

Meski terdengar dramatis, pemisahan ini bukanlah peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba. Para ilmuwan mencatat bahwa pergerakan kedua lempeng tersebut berlangsung sangat lambat, hanya beberapa milimeter per tahun. Artinya, perubahan besar ini nyaris tak terasa dalam skala kehidupan manusia.

Perhatian publik sempat tertuju pada fenomena retakan besar di Kenya pada 2018 lalu yang viral di media sosial. Banyak yang mengira hal itu sebagai tanda Afrika akan segera terbelah. Namun para ahli menegaskan bahwa retakan tersebut merupakan dampak lokal dari aktivitas geologi yang sudah berlangsung selama sekitar 25 juta tahun, bukan pertanda peristiwa instan.

Para peneliti menjelaskan bahwa Lempeng Somalia dan Nubia terus saling menjauh dengan kecepatan yang sangat kecil. Retakan-retakan yang muncul di permukaan hanyalah “sinyal kecil” dari proses raksasa yang terjadi jauh di bawah tanah.

Perubahan signifikan diperkirakan baru akan terlihat dalam kurun waktu 5 hingga 10 juta tahun mendatang. Pada fase tersebut, Afrika Timur diprediksi akan benar-benar terpisah dari daratan utama. Air laut diperkirakan masuk dan mengisi celah yang terbentuk, sehingga menciptakan samudra baru dan menjadikan Afrika Timur sebagai pulau besar tersendiri.

Fenomena ini sejatinya bukan hal asing dalam sejarah Bumi. Planet ini terus mengalami perubahan bentuk sejak miliaran tahun lalu. Para ilmuwan menegaskan bahwa permukaan Bumi selalu berada dalam kondisi dinamis, hanya saja perubahannya berlangsung begitu lambat hingga sulit disadari manusia.

Peristiwa serupa pernah terjadi sekitar 138 juta tahun lalu, ketika Afrika dan Amerika Selatan berpisah. Hingga kini, jejak pemisahan tersebut masih bisa dikenali dari bentuk garis pantai kedua benua yang tampak saling menyatu seperti potongan puzzle.

Proses terbelahnya Afrika menjadi pengingat bahwa Bumi adalah planet hidup yang terus berevolusi, meski dalam ritme waktu yang jauh melampaui usia peradaban manusia.

Sumber:Kompas

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *