Menag Akui Ada Ketimpangan Pendidikan Madrasah dan Sekolah Umum

Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar di Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,Kompas
INDOSBERITA.ID.JAKARTA – Menteri Agama Nasaruddin Umar menyoroti masih lebarnya kesenjangan antara pendidikan di madrasah dan sekolah umum. Hal itu ia ungkapkan saat rapat kerja bersama Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Nasaruddin mencontohkan perbedaan mencolok pada kesejahteraan guru. Menurutnya, masih ada guru madrasah yang menerima gaji hanya Rp100 ribu per bulan, sementara guru di sekolah umum bisa mendapatkan hingga Rp4,5 juta dan rutin mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi setiap tiga bulan.
“Miris sekali, padahal mereka sama-sama mendidik anak bangsa,” ujar Nasaruddin.
Tak hanya guru, ketimpangan juga dirasakan oleh siswa. Banyak murid madrasah yang kekurangan buku, berbeda dengan siswa sekolah umum yang fasilitasnya jauh lebih memadai.
Perbedaan ini, kata Nasaruddin, disebabkan oleh ketidakseimbangan anggaran antara Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
“Bantuan digitalisasi untuk sekolah umum mencapai Rp10 triliun, sedangkan untuk madrasah hanya Rp81 miliar. Jauh sekali bedanya,” ujarnya.
Meski demikian, Nasaruddin tetap melihat sisi positif. Ia menilai banyak alumni madrasah yang justru unggul dalam bidang akademik dan memiliki daya juang tinggi dibandingkan lulusan sekolah umum.
Sumber: Beritasatu




