4 Makanan Pemicu Kolesterol Tinggi yang Perlu Dibatasi

Penyebab penyakit Kolestrol,perlu hindari makanan ini.
INDOSBERITA.ID.JAKARTA – Makanan tinggi lemak jenuh patut diwaspadai karena dapat memicu kenaikan kadar kolesterol sekaligus berat badan. Jika dibiarkan, kondisi ini berisiko meningkatkan peluang terjadinya penyakit jantung dan gangguan kesehatan lainnya. Karena itu, penting untuk lebih selektif dalam memilih makanan, terutama bagi pengidap kolesterol tinggi.
Mengutip sumber kesehatan terpercaya seperti Harvard Health dan Healthline, terdapat beberapa jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi secara terbatas agar kadar kolesterol tetap terkontrol.
1. Daging Merah
Daging merah seperti sapi dan domba dikenal memiliki kandungan lemak jenuh yang cukup tinggi. Beberapa bagian, seperti daging giling, iga, hingga daging panggang, termasuk potongan dengan kadar lemak paling besar.
Bukan berarti daging merah harus dihindari sepenuhnya. Konsumsilah sesekali dengan porsi kecil dan pilih potongan yang lebih rendah lemak. Alternatif lain yang lebih sehat adalah mengganti daging merah dengan sumber protein rendah lemak jenuh, seperti dada ayam tanpa kulit atau ikan.
2. Gorengan
Gorengan menjadi camilan favorit banyak orang, terutama di Indonesia. Namun di balik rasanya yang gurih, gorengan menyimpan kandungan lemak dan kolesterol yang tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Aru Ariadno, Sp.PD-KGEH, FINASIM, menjelaskan bahwa gorengan berkontribusi besar terhadap peningkatan lemak darah. Hal ini berasal dari bahan makanan yang mengandung lemak, baik hewani maupun nabati, serta minyak goreng yang digunakan dalam proses memasak.
Lebih berbahaya lagi, minyak yang dipanaskan berulang kali dapat mengalami kerusakan sehingga asam lemak tidak jenuh berubah menjadi asam lemak jenuh atau lemak “jahat”. Akibatnya, hampir semua jenis gorengan berpotensi meningkatkan kolesterol, terutama jika digoreng menggunakan minyak bekas. Karena itu, pengidap kolesterol tinggi disarankan untuk sebisa mungkin menghindari makanan yang digoreng.
3. Daging Olahan
Daging olahan seperti sosis, hot dog, dan daging asap juga masuk dalam daftar makanan yang perlu dibatasi. Jenis makanan ini tidak hanya tinggi kolesterol, tetapi juga mengandung lemak jenuh dan garam dalam jumlah besar.
Sebuah tinjauan besar yang melibatkan lebih dari 614.000 peserta menunjukkan bahwa setiap tambahan konsumsi 50 gram daging olahan per hari berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung hingga 42 persen. Angka ini menjadi peringatan penting untuk tidak mengonsumsi daging olahan secara berlebihan.
4. Kue dan Camilan Manis
Kue kering, bolu, hingga pastry umumnya dibuat menggunakan mentega atau lemak nabati dalam jumlah banyak. Tak heran jika makanan penutup ini memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang cukup tinggi.
Tak perlu sepenuhnya menjauhi makanan manis, tetapi konsumsi sebaiknya dibatasi. Untuk pilihan lebih sehat, mentega bisa diganti dengan saus apel atau pisang saat memanggang. Alternatif lainnya, yogurt beku rendah lemak dengan tambahan buah beri bisa menjadi hidangan penutup yang lebih ramah kolesterol.
Selain lemak, kue manis juga kerap mengandung gula tambahan. Sejumlah penelitian mengaitkan konsumsi gula berlebih dengan obesitas, penyakit jantung, penurunan fungsi kognitif, hingga peningkatan risiko kanker tertentu.
Dengan mengatur pola makan dan membatasi konsumsi makanan pemicu kolesterol, risiko gangguan kesehatan dapat ditekan. Langkah kecil dalam memilih makanan sehari-hari bisa membawa dampak besar bagi kesehatan jangka panjang.




